Salah satu isu utama dalam tertundanya dan perdebatan akuisisi Oracle terhadap Sun Microsystems adalah MySQL. Pengawas anti-trust Komisi Eropa tampaknya juga telah memblokir akuisisi tersebut selama beberapa bulan untuk menyelidiki dampak penjualan tersebut di pasaran database. Pada akhirnya Komisi Eropa tersebut telah memberi lampu hijau dan menyelesaikan akuisisi Oracle lebih awal pada tahun ini. Dan sepertinya Oracle kini sedang mencoba untuk menunjukkan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan, dan pihaknya tetap akan mempedulikan keberadaan dan kelangsungan MySQL seperti halnya apa yang telah dilakukan oleh Sun selama ini. Dan bahkan kabarnya Oracle akan berusaha mendorong rilis MySQL 5.5 beta terbaru.
Dari segi teknis, pembaruan terbesarnya adalah beralihnya ke InnoDB sebagai mesin penyimpanan default di MySQL. Yang cukup menarik, teknologi ini ternyata juga dimiliki oleh Oracle. Dan pihak perusahaan mengungkapkan kalau itu dua kali sebagai pilihan lain yang lebih cepat untuk beberapa kasus dan lebih handal. Namun demikian, Oracle mengklaimnya bahwa pengguna akan memiliki pilihan yang sama seperti yang selalu dilakukan.
“Kebanyakan pelanggan yang menjalankan aplikasi, khususnya aplikasi produksi, mereka menggunakan InnoDB, dan InnoDB bukanlah sebagai mesin penyimpanan defaultnya”, seperti apa yang dikatakan oleh Oracle Chief Corporate Architect, Edward Screven, kepada eWeek. “Jadi sekarang akan built-in sebagai mesin standar. Kami masih akan mendukung MyISAM tentu saja … tetapi secara default, mereka akan menggunakan InnoDB. “
Dengan adanya rilis Oracle tersebut sepertinya membuat beberapa maksud yang lebih jelas terhadap keberadaan dan kelangsungan MySQL. Sepertinya raksasa software itu ingin memposisikan sistem database sebagai pesaing bagi tawaran Microsoft pada sistem operasinya sendiri yaitu Windows. Selain itu juga berencana untuk lebih berupaya ke arah edisi Enterprise, dan tentunya basis kode akan tetap sinkron antar versi yang ada. Namun demikian masih terlalu dini untuk mengatakan apa yang akan terjadi pada MySQL. Kebanyakan developer akan sedikit kurang waspada terhadap niat Oracle dan bahkan kebanyakan masih percaya kalau MySQL tidak bisa berkembang di bawah bimbingan korporasi.
“Kebanyakan pelanggan yang menjalankan aplikasi, khususnya aplikasi produksi, mereka menggunakan InnoDB, dan InnoDB bukanlah sebagai mesin penyimpanan defaultnya”, seperti apa yang dikatakan oleh Oracle Chief Corporate Architect, Edward Screven, kepada eWeek. “Jadi sekarang akan built-in sebagai mesin standar. Kami masih akan mendukung MyISAM tentu saja … tetapi secara default, mereka akan menggunakan InnoDB. “
Dengan adanya rilis Oracle tersebut sepertinya membuat beberapa maksud yang lebih jelas terhadap keberadaan dan kelangsungan MySQL. Sepertinya raksasa software itu ingin memposisikan sistem database sebagai pesaing bagi tawaran Microsoft pada sistem operasinya sendiri yaitu Windows. Selain itu juga berencana untuk lebih berupaya ke arah edisi Enterprise, dan tentunya basis kode akan tetap sinkron antar versi yang ada. Namun demikian masih terlalu dini untuk mengatakan apa yang akan terjadi pada MySQL. Kebanyakan developer akan sedikit kurang waspada terhadap niat Oracle dan bahkan kebanyakan masih percaya kalau MySQL tidak bisa berkembang di bawah bimbingan korporasi.
0 komentar:
Posting Komentar